--> Aswan Blog | Aswan Blog Berbagi Ilmu dan Pengalaman

Aswan Blog

Berbagi ilmu dan pengalaman

Saturday, 20 December 2025

no image

Pemandangan Di Neraka dan Surga Saat Mi'raj Rasul Ke Sidratul Muntaha

Apa yang terlihat oleh Rasul saat Mi'raj diperlihatkan oleh Alloh neraka dan surga? Gambaran situasi itu diceritakan dengan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW.

Rasul melihat orang yang digunting bibirnya dengan gunting api.
Gambaran tentang umat Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam yang hanya pandai orasi dan menyeru orang lain, namun lalai akan keselamatan dirinya, disebutkan dalam riwayat Anas ibn Malik. Dalam riwayat tersebut, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bercerita:

رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي رِجَالًا تُقْرَضُ شِفَاهُهُمْ بِمَقَارِيضَ مِنْ نَارٍ، فَقُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ مَنْ هَؤُلَاءِ؟ قَالَ: هَؤُلَاءِ خُطَبَاءُ مِنْ أُمَّتِكَ، يَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ، وَيَنْسَوْنَ أَنْفُسَهُمْ، وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلَا يَعْقِلُونَ

“Pada malam di-isra’-kan, aku melihat sejumlah laki-laki yang digunting bibirnya dengan gunting api. Aku bertanya (pada Jibril), ‘Wahai Jibril, siapakah mereka?’ Ia menjawab, ‘Mereka adalah para khatib dari kalangan umatmu. Mereka memerintah kebaikan pada orang lain, namun mereka sendiri lupa akan dirinya sendiri. Mereka membaca Al-Qur’an, apakah mereka tidak memikirkannya?’” (HR. Ahmad). Informasi hadits ini jelas menguatkan kandungan ayat yang menyatakan, “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan,” (QS. Ash-Shaf [61]: 3).

Rasul melihat orang yang perutnya sebesar rumah dan penuh ular
Selanjutnya hadits yang diterima Abu Hurairah menggambarkan keadaan umat yang suka makan hasil riba. Lebih lengkapnya, Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam menuturkan:

رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي لَمَّا انْتَهَيْنَا إِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ فَنَظَرْتُ فَوْقِي فَإِذَا أَنَا بِرَعْدٍ وَبَرْقٍ وَصَوَاعِقَ قَالَ: وَأَتَيْتُ عَلَى قَوْمٍ بُطُونُهُمْ كَالْبُيُوتِ فِيهَا الْحَيَّاتُ تُرَى مِنْ خَارِجِ بُطُونِهِمْ فَقُلْتُ: مَنْ هَؤُلَاءِ يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ هَؤُلَاءِ أَكَلَةُ الرِّبَا

“Pada malam di-isra-kan, ketika sampai di langit ke tujuh, aku melihat ke atasku. Ternyata aku melihat halilintar, kilat, dan petir. Kemudian, aku diperlihatkan pada suatu kaum yang perutnya (besar) seperti rumah yang penuh dengan ular dan ular-ular itu terlihat dari luar. Aku bertanya (pada Jibril), ‘Siapakah mereka, Jibril?’ Ia menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang suka makan hasil riba.’
Demikian yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah.

Sementara dalam riwayat Samurah ibn Jundab, orang yang suka makan riba digambarkan dengan seorang laki-laki yang berenang di suatu sungai, dan mulutnya dijejali dengan batu. Demikian sebagaimana yang diceritakan Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam.

رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي رَجُلًا يَسْبَحُ فِي نَهَرٍ وَيُلْقَمُ الْحِجَارَةَ، فَسَأَلْتُ مَا هَذَا، فَقِيلَ لِي: آكِلُ الرِّبَا
 
“Pada malam di-isra-kan, aku melihat seorang laki-laki yang berenang di sebuah sungai, dan disuapi dengan batu. Setelah aku tanyakan, disampaikan kepadaku, ‘Itu adalah orang yang suka makan riba,’” (HR. Ahmad).

Rasul melihat orang yang bibirnya seperti unta dan bibirnya ditarik-tarik dan dimasukan ke mulutnya batu dari neraka
Pemandangan mengerikan juga diperlihatkan kepada Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam sebagai gambaran balasan orang yang suka makan harta orang lain secara zalim, terutama harta anak yatim. Itu terlihat jelas dalam riwayat Abu Said al-Khudri. Dikisahkan oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam:

رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي قَوْمًا لَهُمْ مَشَافِرُ كَمَشَافِرِ الْإِبِلِ وَقَدْ وُكِّلَ بِهِمْ مَنْ يَأْخُذُ بِمَشَافِرِهِمْ ثُمَّ يَجْعَلُ فِي أَفْوَاهِهِمْ صَخْرًا مِنَ النَّارِ يَخْرُجُ مِنْ أَسَافِلِهِمْ فَقُلْتُ يَا جِبْرِيلُ مَنْ هَؤُلَاءِ: فَقَالَ: هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًا

“Pada malam di-isra-kan, aku melihat suatu kaum yang memiliki bibir seperti bibir unta. Di tengah mereka ada seorang yang dipercaya menarik bibir tersebut. Kemudian, ke mulut mereka dimasukkan batu dari neraka, dan batu itu keluar dari bawah mereka. Aku tanyakan, ‘Siapa mereka, Jibril?’ Ia menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang suka makan harta anak yatim secara zalim.’” (Lihat: Tafsir Ath-Thabari, jilid 7, hal. 27)

Gambaran dalam hadits di atas senada dengan ayat berikut, Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka), (QS. An-Nisa’ [4]: 10).

Rasul melihat orang yang berpakaian Putih dan Abu-abu
Riwayat berikutnya menggambarkan suatu umat yang gemar menunaikan amal baik, namun amal baik tersebut tercampur dengan amal buruk. Hal itu seperti yang digambarkan oleh riwayat Abu Sa‘id al-Khudri. Dalam riwayat itu, ia bertanya kepada Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam tentang apa yang terlihat pada malam isra-mi’raj. Beliau becerita:

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: قلنا: يا رسول الله، ثنا مَا رَأَيْتَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِكَ؟ قَالَ: رَأَيْتُ أُمَّتِيَ ضَرْبَيْنِ، ضَرَبٌ عَلَيْهِمْ ثِيَابٌ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ الْقِرْطَاسِ، وَضَرَبٌ عَلَيْهِمْ ثِيَابٌ رَمَدٌ، فَقُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ، مَنْ هَؤُلاءِ؟ قَالَ: أَمَا أَصْحَابُ الثِّيَابِ الرَّمَدِ: فَإِنَّهُمْ خَلَطُوا عَمَلا صَالِحًا وَآخَرَ سَيِّئًا.

“Aku melihat umatku menjadi dua golongan. Satu golongan yang mengenakan pakaian seperti kertas yang sangat putih. Segolongan mengenakan pakaian berwarna abu-abu. Aku lantas menanyakannya, ‘Ya Jibril, siapakah mereka?’ Ia menjawab, ‘Adapun orang-orang yang mengenakan pakaian abu-abu adalah mereka yang suka mencampuradukkan amal baik dengan amal buruk.’” (Lihat Tafsir Ibnu Hatim, jilid 6, hal. 1874).

Rasul mencium aroma yang sangat wangi
Diriwayatkan oleh Ubay ibn Ka‘b. Dalam riwayat tersebut, dikisahkan tercium aroma yang sangat wangi. Dari manakah aroma tersebut? Sebagaimana yang dikabarkan malaikat Jibril, aroma itu berasal dari kururan Masyitah, seorang wanita yang berjuang mempertahankan keimanannya dan menghadapi penyiksaan Raja Firaun yang tiran di atas wazan panas.

Demikian kisah yang dituturkan Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam.

أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: شَمَمْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي رَائِحَةً طَيْبَةً، فَقُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ مَا هَذِهِ الرِّيحُ الطَّيِّبَةُ؟ قَالَ: هَذَا رِيحُ قَبْرِ الْمَاشِطَةِ وَابْنَتِهَا وَزَوْجِهَا

“Pada malam di-isra-kan, aku mencium aroma yang sangat wangi. Aku tanyakan, ‘Jibril, wangi apakah ini?’ Ia menjawab, ‘Ini wangi kuburan masyithah, putri, dan suaminya” (HR. Ath-Thabrani).

Rasul melihat melihat tulisan di pintu surga. Sedekah = 10x lipat. Pinjaman = 18x lipat.
Kabar menyenangkan juga diterima Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam tatkala melihat sebuah tulisan tentang keutamaan memberi pinjaman yang tertulis di atas pintu surga. Demikian penuturan Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam yang diterima sahabat Anas ibn Malik.

رَأَيْتُ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي عَلَى بَابِ الْجَنَّةِ مَكْتُوبًا: الصَّدَقَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، وَالْقَرْضُ بِثَمَانِيَةَ عَشَرَ، فَقُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ مَا بَالُ الْقَرْضِ أَفْضَلُ مِنَ الصَّدَقَةِ؟ قَالَ: لِأَنَّ السَّائِلَ يَسْأَلُ وَعِنْدَهُ، وَالْمُسْتَقْرِضُ لَا يَسْتَقْرِضُ إِلَّا مِنْ حَاجَةٍ

Pada malam di-isra-kan, aku melihat tertulis di pintu surga, “Sedekah itu sepuluh kali kelipatannya. Sedangkan pinjaman delapan belas kelipatannya.” Lantas aku tanyakan, “Wahai Jibril, mengapa pinjaman lebih utama dari sedekah?” Ia menjawab, “Sebab orang yang mengemis meminta sesuatu yang sudah dia dimiliki. Sedangkan orang yang meminjam tidak meminta sesuatu kecuali yang dia dibutuhkan,” (HR. Ibnu Majah).

Rasul melihat penduduk neraka kebanyakan wanita
Hadis riwayat Abu Said al-Khudri yang menyaksikan Rasulullah Saw bersabda kepada beberapa Sahabiyah (sahabat perempuan):

 قَالَ: يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ فَإِنِّي أُرِيْتُكُنَّ أَكْثَرَ أّهْلِ النَّارِ فَقُلنَ: وَبِمَ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: تُكْثِرْنَ اللِّعَنَ، وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ 

Artinya: “Rasulullah Saw bersabda: ‘Wahai para perempuan sekalian bersedekahlah! Karena sesungguhnya aku diperlihatkan bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kalian (kaum perempuan).’ Kemudian para perempuan itu bertanya: ‘Mengapa ya Rasulullah?’ Rasul pun menjawab: Kalian sering melaknat dan berbuat kufur kepada suami.” (Bukhori).

Rasul melihat wanita yang tidak mencium baunya surga, Menganggap sepele membuka aurat di tempat umum

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat. Yakni suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.”(HR. Muslim).

Demikian beberapa riwayat yang mengisahkan, sekaligus menggambarkan balasan akhirat yang diperlihatkan Allah kepada Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam sewaktu isra-mi’raj.

Friday, 19 December 2025

no image

Hadits Kisah Perjalanan Isra Mi'raj Rasulullah | Bahasa Arab - Indonesia

Inilah Hadits kisah lengkap dan terpercaya tentang Perjalanan Isra Mi'raj Rasulullah | Bahasa Arab - terjemahan Indonesia. 

Hadits Sohih tentang Perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Dari Sahabat Anas bin Malik RA,

حَدَّثَنَا شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ، حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، حَدَّثَنَا ثَابِتٌ الْبُنَانِيُّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ ‏"‏ أُتِيتُ بِالْبُرَاقِ - وَهُوَ دَابَّةٌ أَبْيَضُ طَوِيلٌ فَوْقَ الْحِمَارِ وَدُونَ الْبَغْلِ يَضَعُ حَافِرَهُ عِنْدَ مُنْتَهَى طَرْفِهِ - قَالَ فَرَكِبْتُهُ حَتَّى أَتَيْتُ بَيْتَ الْمَقْدِسِ - قَالَ - فَرَبَطْتُهُ بِالْحَلْقَةِ الَّتِي يَرْبِطُ بِهِ الأَنْبِيَاءُ - قَالَ - ثُمَّ دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ فَصَلَّيْتُ فِيهِ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ خَرَجْتُ فَجَاءَنِي جِبْرِيلُ - عَلَيْهِ السَّلاَمُ - بِإِنَاءٍ مِنْ خَمْرٍ وَإِنَاءٍ مِنْ لَبَنٍ فَاخْتَرْتُ اللَّبَنَ فَقَالَ جِبْرِيلُ صلى الله عليه وسلم اخْتَرْتَ الْفِطْرَةَ.‏ ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ فَقِيلَ مَنْ أَنْتَ قَالَ جِبْرِيلُ.‏ قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ.‏ قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ.‏ فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِآدَمَ فَرَحَّبَ بِي وَدَعَا لِي بِخَيْرٍ.‏ ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ الثَّانِيَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ‏.‏ فَقِيلَ مَنْ أَنْتَ قَالَ جِبْرِيلُ.‏ قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ.‏ قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ ‏.‏ فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِابْنَىِ الْخَالَةِ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَيَحْيَى بْنِ زَكَرِيَّاءَ صَلَوَاتُ اللَّهِ عَلَيْهِمَا فَرَحَّبَا وَدَعَوَا لِي بِخَيْرٍ.‏ ثُمَّ عَرَجَ بِي إِلَى السَّمَاءِ الثَّالِثَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ.‏ فَقِيلَ مَنْ أَنْتَ قَالَ جِبْرِيلُ ‏.‏ قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم.‏ قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ.‏ فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِيُوسُفَ صلى الله عليه وسلم إِذَا هُوَ قَدْ أُعْطِيَ شَطْرَ الْحُسْنِ فَرَحَّبَ وَدَعَا لِي بِخَيْرٍ ‏.‏ ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ الرَّابِعَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ - عَلَيْهِ السَّلاَمُ - قِيلَ مَنْ هَذَا قَالَ جِبْرِيلُ.‏ قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ.‏ قَالَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ.‏ فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِإِدْرِيسَ فَرَحَّبَ وَدَعَا لِي بِخَيْرٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ‏{‏ وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا‏}‏ ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ الْخَامِسَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ ‏.‏ قِيلَ مَنْ هَذَا قَالَ جِبْرِيلُ ‏.‏ قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ ‏.‏ قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ ‏.‏ فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِهَارُونَ صلى الله عليه وسلم فَرَحَّبَ وَدَعَا لِي بِخَيْرٍ ‏.‏ ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ السَّادِسَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ‏.‏ قِيلَ مَنْ هَذَا قَالَ جِبْرِيلُ ‏.‏ قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ ‏.‏ قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ ‏.‏ فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِمُوسَى صلى الله عليه وسلم فَرَحَّبَ وَدَعَا لِي بِخَيْرٍ ‏.‏ ثُمَّ عَرَجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ السَّابِعَةِ فَاسْتَفْتَحَ جِبْرِيلُ فَقِيلَ مَنْ هَذَا قَالَ جِبْرِيلُ ‏.‏ قِيلَ وَمَنْ مَعَكَ قَالَ مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم ‏.‏ قِيلَ وَقَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ قَالَ قَدْ بُعِثَ إِلَيْهِ ‏.‏ فَفُتِحَ لَنَا فَإِذَا أَنَا بِإِبْرَاهِيمَ صلى الله عليه وسلم مُسْنِدًا ظَهْرَهُ إِلَى الْبَيْتِ الْمَعْمُورِ وَإِذَا هُوَ يَدْخُلُهُ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ لاَ يَعُودُونَ إِلَيْهِ ثُمَّ ذَهَبَ بِي إِلَى السِّدْرَةِ الْمُنْتَهَى وَإِذَا وَرَقُهَا كَآذَانِ الْفِيَلَةِ وَإِذَا ثَمَرُهَا كَالْقِلاَلِ - قَالَ - فَلَمَّا غَشِيَهَا مِنْ أَمْرِ اللَّهِ مَا غَشِيَ تَغَيَّرَتْ فَمَا أَحَدٌ مِنْ خَلْقِ اللَّهِ يَسْتَطِيعُ أَنْ يَنْعَتَهَا مِنْ حُسْنِهَا ‏.‏ فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَىَّ مَا أَوْحَى فَفَرَضَ عَلَىَّ خَمْسِينَ صَلاَةً فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ فَنَزَلْتُ إِلَى مُوسَى صلى الله عليه وسلم فَقَالَ مَا فَرَضَ رَبُّكَ عَلَى أُمَّتِكَ قُلْتُ خَمْسِينَ صَلاَةً ‏.‏ قَالَ ارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ التَّخْفِيفَ فَإِنَّ أُمَّتَكَ لاَ يُطِيقُونَ ذَلِكَ فَإِنِّي قَدْ بَلَوْتُ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَخَبَرْتُهُمْ ‏.‏ قَالَ فَرَجَعْتُ إِلَى رَبِّي فَقُلْتُ يَا رَبِّ خَفِّفْ عَلَى أُمَّتِي ‏.‏ فَحَطَّ عَنِّي خَمْسًا فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى فَقُلْتُ حَطَّ عَنِّي خَمْسًا ‏.‏ قَالَ إِنَّ أُمَّتَكَ لاَ يُطِيقُونَ ذَلِكَ فَارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ التَّخْفِيفَ ‏.‏ - قَالَ - فَلَمْ أَزَلْ أَرْجِعُ بَيْنَ رَبِّي تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَبَيْنَ مُوسَى - عَلَيْهِ السَّلاَمُ - حَتَّى قَالَ يَا مُحَمَّدُ إِنَّهُنَّ خَمْسُ صَلَوَاتٍ كُلَّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ لِكُلِّ صَلاَةٍ عَشْرٌ فَذَلِكَ خَمْسُونَ صَلاَةً ‏.‏ وَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كُتِبَتْ لَهُ حَسَنَةً فَإِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ لَهُ عَشْرًا وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا لَمْ تُكْتَبْ شَيْئًا فَإِنْ عَمِلَهَا كُتِبَتْ سَيِّئَةً وَاحِدَةً - قَالَ - فَنَزَلْتُ حَتَّى انْتَهَيْتُ إِلَى مُوسَى صلى الله عليه وسلم فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ ارْجِعْ إِلَى رَبِّكَ فَاسْأَلْهُ التَّخْفِيفَ ‏.‏ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقُلْتُ قَدْ رَجَعْتُ إِلَى رَبِّي حَتَّى اسْتَحْيَيْتُ مِنْهُ ‏"‏ ‏.

Artinya: Didatangkan Buraaq, hewan putih yang panjang, ukurannya lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal (anak kuda), dia meletakkan telapak kakinya dengan jarak sejauh ujung pandangan. Aku menungganginya dan sampai tiba di Baitul Maqdis, lalu saya mengikatnya di tempat yang biasa digunakan para Nabi. Kemudian saya masuk ke masjid dan salat 2 rakaat lalu keluar. Setelah itu, Jibril datang kepadaku membawa wadah berisi anggur dan susu. Aku memilih wadah berisi susu lalu Jibril berkata," Kau telah memilih (yang sesuai) fitrah."

Kemudian Jibril naik bersamaku ke surga pertama dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya), "Siapa Kau?" Dia menjawab: Jibril". Lalu Jibril ditanya lagi: "Siapa yang bersama denganmu?" Dia menjawab: "Muhammad" Pertanyaan berikutnya: "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab, "Dia telah diutus." Pintu surga lalu terbuka dan aku bertemu Nabi Adam. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian kami naik ke surga kedua dan Jibril kembali minta dibukakan pintu. Jibril juga ditanya,"Siapa kau?" Dia menjawab: "Jibril." Pertanyaan selanjutnya: "Siapa yang bersama denganmu?" Dia menjawab: "Muhammad." Kemudian: "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab: "Dia telah diutus." Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kedua) dan saya bertemu dengan Nabi Isa putra Maryam dan Nabi Yahya bin Zakariya. Mereka menyambutku dan berdoa untuk kebaikanku.

Kemudian aku dibawa ke surga ketiga dan Jibril minta dibukakan pintu, maka Jibril ditanya: "Siapa engkau?" Dia menjawab: "Jibril." Dikatakan lagi: "Siapa yang bersamamu?" Dia menjawab: "Muhammad," pertanyaan selanjutnya: "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab: "Dia telah diutus." Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketiga) dan saya bertemu dengan Nabi Yusuf yang diberi separuh dari pesona dunia. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit keempat dan Jibril meminta dibukakan pintu, lalu Jibril ditanya: "Siapa engkau?" Dia menjawab: "Jibril." Ditanya lagi: "Siapa yang bersamamu?" Dia menjawab: "Muhammad," Selanjutnya: "Apakah dia telah diutus?" Jibril menjawab: "Dia telah diutus." Maka dibukakan bagi kami (pintu langit keempat) dan saya bertemu dengan Nabi Idris. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku. Allah berfirman yang artinya: "Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi." (Maryam: 57)

Kemudian Jibril naik bersamaku ke langit kelima dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): "Siapa engkau?" Dia menjawab: "Jibril." Dikatakan lagi: "Siapa yang bersamamu?" Dia menjawab: "Muhammad" Dikatakan lagi: "Apakah dia telah diutus?" Dia menjawab: "Dia telah diutus." Maka dibukakan bagi kami (pintu langit kelima) dan saya bertemu dengan Nabi Harun. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke surga keenam dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): "Siapa engkau?" Dia menjawab: "Jibril." Dikatakan lagi: "Siapa yang bersamamu?" Dia menjawab: "Muhammad." Pertanyaan selanjutnya: "Apakah dia telah diutus?" Dia menjawab: "Dia telah diutus." Maka dibukakan bagi kami (pintu langit) dan saya bertemu dengan Nabi Musa. Dia menyambutku dan mendoakan kebaikan untukku.

Kemudian Jibril naik bersamaku ke surga ketujuh dan Jibril meminta dibukakan pintu, maka dikatakan (kepadanya): "Siapa engkau?" Dia menjawab: "Jibril." Ditanya lagi: "Siapa yang bersamamu?" Dia menjawab, "Muhammad." Selanjutnya: "Apakah dia telah diutus?" Dia menjawab, "Dia telah diutus." Maka dibukakan bagi kami (pintu langit ketujuh) dan saya bertemu dengan Nabi Ibrahim. Beliau sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Ma'muur. Setiap hari masuk ke Baitul Ma'muur tujuh puluh ribu malaikat yang tidak kembali lagi. Kemudian aku dibawa ke Sidratul Muntaha yang daunnya seperti telinga gajah dan buahnya seperti tempayan besar. Saat ditutupi perintah Allah, Sidratul Muntaha mengalami perubahan yang tidak bisa digambarkan makhluk Allah SWT.

Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia wahyukan. Allah mewajibkan kepadaku 50 salat sehari semalam. Kemudian saya turun menemui Nabi Musa. Lalu dia bertanya: "Apa yang diwajibkan Tuhanmu atas umatmu?" Saya menjawab: "50 salat." Nabi Musa berkata: "Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan, karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu mengerjakannya. Saya telah menguji dan mencoba bani Israil dan ternyata mereka terlalu lemah untuk menanggung tugas berat."

Nabi Muhammad SAW berkata: "Aku kembali kepada Tuhanku seraya berkata, Wahai Tuhanku ringankanlah untuk umatku." Maka dikurangi dariku lima salat. Kemudian saya kembali kepada Musa dan berkata: "Allah mengurangi untukku 5 salat." Dia berkata: "Sesungguhnya ummatmu tidak akan mampu mengerjakannya, maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan." Maka terus menerus saya pulang balik antara Allah SWT dan Nabi Musa, hingga Allah berkata: "Wahai Muhammad, sesungguhnya ini adalah 5 salat sehari semalam, setiap salat (pahalanya) 10, maka semuanya 50 salat. Barang siapa yang meniatkan kejelekan lalu dia tidak mengerjakannya, maka tidak ditulis (dosa baginya) sedikitpun. Jika dia mengerjakannya, maka ditulis (baginya) satu kejelekan." Kemudian saya turun sampai saya bertemu dengan Nabi Musa seraya aku ceritakan hal ini kepadanya. Dia berkata: "Kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan," maka saya pun berkata: "Sungguh saya telah kembali kepada Tuhanku sampai saya pun malu kepada-Nya". (HR Muslim)

Thursday, 18 December 2025

Panduan Merakit Mesin Pom Mini Digital Pertamini

Panduan Merakit Mesin Pom Mini Digital Pertamini

Panduan singkat perakitan mesin pom mini digital. - Penjelasan berikut ini ditujukan bagi anda yang ingin mengetahui bagaimana gambaran cara merakit mesin digital pertamini dan mendapatkan panduan dari teknisi mekanik yang berpengalaman.

TUTORIAL PANDUAN PERAKITAN 
MESIN POM MINI DIGITAL

Pengantar :
Terima kasih telah berbelanja di toko online kami penyedia sparepart pom mini terlengkap dan terpercaya. Kami berkomitmen bermitra bisnis dengan amanah dan membantu dalam perakitan mesin digital pertamini.

Garansi :
Ge-Tech Sparepart Pom Mini tidak hanya menjual barang saja. Tapi menjual fungsi dari barang tersebut. Khusus untuk alat elektronik kami jamin garansi selama prosedur perakitan sesuai dengan panduan dan arahan kami selama 1 (satu) bulan saja.

Sparepart Lengkap Perakitan Pom Mini :
Item perakitan mesin pom mini terdiri dari sparepart berikut
  • Modul CPU Pom Mini IC Program Atmega 16/32
  • Layar Display Seven Segmen
  • Kabel IDC sambungan display
  • Keypad membran standar 4x4
  • Trafo 2A set kabel dan socket molek female
  • Selang swivel
  • Nozzle 11A
  • Flow sensor set kabel ke cpu
  • Selang putih ¾ panjang 4 meter
  • Dudukan nozzle
  • Pompa pom mini
  • Vlock ring 1 inch ke 3/4inch jml 2 pcs
  • Shock drat dalam ¾ jml 3 pcs
  • King nepel ¾ jml 5 pcs
  • Kleman selang ¾ jml 5 pcs
  • Double nepel ¾ jml 2 pcs
  • Tusen klep jml 1 pcs
  • Elbow drat dalam ¾ jml 2 pcs
  • Ring plat ¾ jml 3 pcs
  • Akrilik set display
  • Sticker set untuk akrilik display dan keypad
  • Sticker set pom mini, nama BBM, larangan dll.
  • Tombol emergency stop
  • Lampu indikator
  • Aksesoris lainnya.

Langkah Perakitan Mesin Pom Mini / Pertamini :
Pertama :
Pisahkan terlebih dahulu sparepart di atas ke dua bagian. Bagian atasan yang terdiri dari modul CPU, display, trafo dan sparepart elektronik lainnya. Dan bagian bawahan yang terdiri dari Pompa, Selang, Nozel dan sparepart sambungan-sambungannya.

Kedua :
Sambungkan socket ke bagian modul cpu. Dengan melihat petunjuk berikut :


 
Note : Bagian inti yang perlu dihubungkan berjumlah 6 kabel. Bagian lain merupakan tambahan sesuai kebutuhan seperti switch nozzle dan selenoid power (jarang digunakan).

Semua part sudah menggunakan socket sehingga tidak ada yang perlu disolder lagi.

Ketiga :
Rakit bagian bawahan dengan patokan pompa - Vring - King Nepel ke selang bawah panjang secukupnya - King nepel hubungkan ke tusen klep. (Selang ikat dengan klem, Drat lapisi dengan solatif. PERHATIAN : Jangan sampai ada Bocor.

Sementara dari pompa ke atas sambungkan dulu ke FLOW SENSOR sampai selang swivel hingga ke Nozzle.

Penutup :
Pasangkan aksesoris tambahan seperti sticker, akrilik, dan lain-lain sesuai dengan keinginan. Dan setting mesin dengan memperhatikan kode-kode pengaturan terlampir.

GE-TECH | TOKO SPAREPART PERTAMINI TERLENGKAP
(www.pom-mini.com) Tlp/WA Teknisi : 0811193081.

---------------------------------------- SELAMAT MERAKIT -------------------------------------------

Wednesday, 17 December 2025

no image

Baitul Ma'mur Ka'bah Para Malaikat Berada di Langit

Baitul Ma'mur merupakan Ka'bah Para Malaikat yang berada di Langit ke7. Keberadaan Baitul Makmur ini di antara sebagian kuasa Allah yang pernah diperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW saat peristiwa Isra dan Mi'raj Rasulullah SAW.

Dalil Baitul Ma'mur di Al-Qur'an
Dalam Al-Quran, QS. Ath-Thur, Baitul Ma’mur disebutkan, bahkan menjadi sumpah Allah. 
 وَالْبَيْتِ الْمَعْمُورِ، وَالسَّقْفِ الْمَرْفُوعِ ، وَالْبَحْرِ الْمَسْجُورِ 
“dan demi Baitul Ma’mur, dan atap yang ditinggikan (langit), dan laut yang di dalam tanahnya ada api,” (QS. ath-Thur [52]: 4-5).
 
Penggunaan Baitul Ma’mur sebagai sumpah ini tentu menyimpan hikmah dan rahasia yang mendalam di belakangnya. Lantas seperti apa keistimewaan Baitul Ma’mur yang merupakan salah satu kekuasaan Allah yang ditunjukkan kepada Rasulullah saw saat perjalanan isra’ miraj? 

Keistimewaan Baitul Ma’mur sendiri tampak pada salah satu hadits Rasulullah saw mengenai kisah perjalanan mi’rajnya.

 فَرُفِعَ لِي البَيْتُ المَعْمُورُ، فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ، فَقَالَ: هَذَا البَيْتُ المَعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ، إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ، 
Artinya, “Kemudian diangkatlah kepadaku Baitul Ma’mur. Lantas, aku bertanya pada Jibril. Ia menjawab, ‘Ini Baitul Ma’mur di mana setiap hari 70 ribu malaikat shalat di dalamnya. Ketika mereka keluar darinya, tidak pernah kembali lagi kepadanya hingga akhir hari mereka (Kiamat),’” (HR Al-Bukhari). 

Penjelasan tafsir Baitul makmur. Fakhruddin Ar-Razi rahimahullah berkata,
وأما البيت المعمور ففيه وجوه :
الأول : هو بيت في السماء العليا عند العرش ووصفه بالعمارة لكثرة الطائفين به من الملائكة.
الثاني : هو بيت الله الحرام وهو معمور بالحاج الطائفين به العاكفين .
الثالث : البيت المعمور اللام فيه لتعريف الجنس كأنه يقسم بالبيوت المعمورة والعمائر المشهورة ، ”

Adapun Baitul Makmur, maka ada beberapa pendapat:
Rumah di langit yang tertinggi di dekat ‘Arsy, disifati dengan “makmur” karena banyaknya yang melakukan tawaf dari golongan malaikat
Baitullah Al-Haram (Ka’bah) yang di penuhi oleh jemaah haji yang thawaf dan i’tikaf
Baitul Makmur dengan menggunakan “Lam ta’rif Al-Jinsi”. Seakan-akan Allah bersumpah dengan rumah-rumah (misalnya ka’bah) yang diramaikan/dimakmurkan dan bangunan-bangunan yang terkenal. 
[At-Tafsirul Kabir hal. 205, Darul Kutub Al-Ilmiyah, Beirut, 1425 H]

Baitul makmur “Ka’bah” penduduk langit
Disebutkan bahwa Baitul Makmur merupakan kabah penduduk langit sebagaimana kabah di bumi sebagai pusat ibadah. Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

ثبت في الصحيحين أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال في حديث الإسراء بعد مجاوزته إلى السماء السابعة: «ثم رفع بي إلى البيت المعمور, وإذا هو يدخله كل يوم سبعون ألفاً لا يعودون إليه آخر ما عليهم» يعني يتعبدون فيه ويطوفون به كما يطوف أهل الأرض بكعبتهم, كذلك ذاك البيت المعمور هو كعبة أهل السماء السابعة, ولهذا وجد إبراهيم الخليل عليه الصلاة والسلام مسنداً ظهره إلى البيت المعمور, لأنه باني الكعبة الأرضية,

“terdapat dalam Shahihain bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa saalm bersabda ketika peristiwa Isra’ pada saat melewati langit ke tujuh, ‘kemudian aku diangkat menuju baitul makmur, padanya masuk (datang) setiap hari 70.000 malaikat yang tidak akan kembali lagi’. Yaitu mereja beribadah dan berthawaf sebagaimana penduduk bumi thawaf di ka’bah mereka. Demikian juga baitul makmur ia adalah ka’bah penduduk langit ketujuh. Oleh karena itu, didapati Nabi Ibrahim Al-Khalil alihisshalatu wassalam menyandarkan badannya pada baitul makmur karena ia telah membangun ka’bah di bumi” [Tafsir Ibnu Katsir 7/427-428, Darut Thayyibah, cet. VIII, 1420 H, syamilah]

Ibnu Jarir At-Thabari rahimahullah berkata,

عن ابن عباس: هو بيت حذاء العرش تعمره الملائكة, يصلي فيه كل يوم سبعون ألفاً من الملائكة ثم لا يعودون إليه. وكذا قال عكرمة ومجاهد وغير واحد من السلف

“Dari Ibnu Abbas: ia adalah rumah yang disekitar ‘Arsy yang dimakmurkan oleh para malaikat. 70.000 malaikat shalat di situ setiap hari kemudian mereka tidak akan kembali. Demikian juga pendapat Ikrimah, Mujahid dan banyak para salaf.” [Jami’ Al-Bayan 22/456, Muassasah Rsalah, cet. I, 1420 H, syamilah]

Baitul Makmur Posisnya sejajar di atas ka’bah di bumi
Al-Baghawi rahimahullah berkata,

”والبيت المعمور“، بكثرة الغاشية والأهل، وهو بيت في السماء حذاء العرش بحيال الكعبة

“Baitul Makmur: banyaknya yang memenuhi dan penduduknya, yaitu rumah di langit sekitar ‘Arsy dan sejajar dengan Ka’bah bumi.” [Ma’alimut Tanzil 7/382, Darut Thayyibah, cet. IV, 1414 H, syamilah]

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utasimin rahimahullah berkata,

البيت المعمور في السماء السابعة، وهو كما جاء في الحديث: “بحيال الكعبة” وحيال الكعبة هل معناه أنه فوقها؟ وهذا ليس بغريب، والله على كل شيء قدير، أو المعنى: بإزائها، بمعنى أنه كما تعمر الكعبة من أهل الأرض يعمر البيت المعمور من أهل السماء

“Baitul Makmur terletak pada langit ketujuh. Sebagaimana pada hadits ‘sejajar dengan ka’bah’ maknanya “di atasnya”. Ini bukanlah hal yang aneh. Allah atas segala seseuatu Maha Menguasai. Atau maknanya ‘berlawanan arah’ sebagaimana penduduk bumi memakmurkan ka’bah maka penduduk langit juga memakmurkan baitul makmur.” [Liqa’ Bab Al-Maftuh, sumber: fatwa.islamweb.net]

Wallahu ‘alam
no image

Panduan Setting Kode Program Pom Mini KCC V.1.3 Versi 2 Kalibrasi

Cara singkat panduan Setting mesin Pom Mini digital CPU kode program pom mini IC KCC V1.3 Versi 2 Kalibrasi. Memandu para pemilik mesin pertamini digital mengatur harga per liter, setting kalibrasi takaran dan melihat jumlah penjualan harian.

Kode program pom mini ini dapat anda download copy gratirs sekiranya kodenya cocok dengan mesin pom mini pertamini digital anda.

KODE SETTING PROGRAM POM MINI
KCC-V.1.3 MRKS
PROGRAM VERSI : 2 KALIBRASI

===============================
www.pom-mini.com
===============================
8372 + MENU/D : KALIBRASI
CAL-1 :
Kalibrasi Utama, Edit Pulser 1 Liter . #

CAL-2 :
Kalibrasi Kedua, Edit Pulser 2 Liter ke atas . #

8685 + MENU/D :
Cek Total Liter Pengeluaran

6368 + MENU/D :
PENGATURAN MENU UMUM

C-01 :
Atur Harga P1 #

C-02 :
Atur Harga P2 #

C-03 :
Atur Harga Per Liter #

C-04 :
Atur Selenoid 2.
Mengatur kecepatan aliran minyak menjadi pelan beberapa saat sebelum berhenti. #

C-05 :
Jeda Pompa On.
Mengatur jeda pompa setelah tekan Enter / #.

C-06 :
Jeda Pompa Off.
Mengatur berhenti apabila tidak ada sinyal dari pulser / flow sensor. #

C-07 :
Reset Total Liter.
Hapus total penjualan.
Reset totalisator.
Pin Standar : 12345 #

C-08 :
Ganti PIN.
Masukan Pin Lama.
Lalu masukan PIN baru. #

C-09 :
Veri Firmware / Kode Temper #
===============================

NOTE :
- SETIAP MELAKUKAN PERUBAHAN NILAI DI AKHIR, TEKAN # / ENTER
- TEKAN (C) KETIKA MAU TRANSAKSI RUPIAH,TEKAN (C) LAGI KALAU MAU TRANSAKSI PER LITER, PERHATIKAN DI LAMPU DISPLAY SEGMEN (LAYAR BESAR) KETIKA BERKEDIP POSISI ATAS (masukan Rupiah), POSISI TENGAH (masukan litter).

Demikian kode program pom mini IC KCC V.1.3 Versi 2 Kalibrasi yang mudah-mudahan cocok dengan mesin pom mini digital anda. Semoga bermanfaat.