Sebagai seorang
muslim yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, pandangan kita terhadap
kehidupan di dunia ini tidak lain hanyalah sekedar tempat mampir sebentar.
Sebab masih ada perjalanan panjang seorang anak manusia ke depannya. Dunia ini
adalah alam yang berada pada urutan kedua dalam perjalanan manusia, setelah
sebelumnya hidup di alam
rahim, selama
kurang lebih 9 bulan. Dunia yang sekarang kita tempati ini, paling lama 100
tahun akan kita tempuh. Tapi ukuran ini tidak baku, sebab kapan saja dan dimana
saja, Allah SWT akan berkenan memindahkan kita ke alam lainnya lagi.
Bisa saja
seorang baru sekali menghirup udara dunia ini, lalu Allah SWT langsung
memanggilnya. Ada juga yang sudah tua, tapi tidak sedikit yang masih muda, sehat
wal afiat, punya karir bagus, kaya, terhormat dan sedang jaya-jayanya, namun
ketentuan Allah SWT tidak bisa ditolak oleh manusia manapun. Kapan saja Allah
mau, dicabutlah nyawa kita, dengan sebab tertentu atau pun tanpa sebab
tertentu. Segala macam daya dan upaya yang kita lakukan, tidak akan mampu
menolak apa yang telah Allah tetapkan.
Setelah melewati
alam dunia ini, semua manusia akan mengalami banyak alam lainnya. Pilihannya
ada dua, mendapatkan kenikmatan atau kesengsaraan. Tapi memilihnya harus sejak
sekarang ini, bukan pada saat kita sudah di alam lain nanti. Sebab alam dunia
sekarang ini memang telah ditetapkan oleh Allah untuk dijadikan penentu tempat
kita ketika berpindah ke alam lain.
Di alam dunia
ini, Allah hanya meminta kita untuk menyatakan pengakuan bahwa tidak ada tuhan
kecuali Allah dan bahwa nabi Muhammad SAW adalah utusannya. Lalu kita hidup
dengan menggunakan aturan syariah yang telah ditetapkannya. Semua informasi
tentang tata cara kehidupan yang dikehendaki-Nya, sudah disampaikan dengan
sangat jelas melalui Qur’an dan Hadits. Tidak ada alasan lagi untuk berdalih
bahwa seseorang di dunia ini tidak mendapatkan informasi apa-apa tentang
agamanya.
Bila seseorang
di dunia ini menjalankan apa yang Allah tetapkan, maka ketika masuk ke alam
lain nanti, kebahagiaan akan tetap meliputinya. Baik kebahagiaan jasmani maupun
rohani. Sebaliknya, bila alam dunia ini dijadikan tempat untuk main-main,
melupakan apa yang Allah perintahkan, melanggar apa yang telah dilarangnya,
menganggap sepi semua aturan-Nya,
maka begitu
masuk ke alam lain, dia harus siap hidup sengsara lahir batin. Di alam kubur
akan disiksa dengan azab yang pedih. Di padang mahsyar akan dibuat tersesat dan
ketakutan. Di pengadilan akhir zaman akan dijatuhkan vonis berat dan kemudian
akhirnya akan dimasukkan ke
dalam gejolak
api neraka yang menyakitkan.
Alangkah
bahagianya seseorang yang bisa melihat peta perjalanan seorang anak manusia
dengan cara seperti ini. Toh, masa hidupnya di alam dunia ini sangat relatif,
bisa lama atau bisa juga sebentar. Sedangkan alam-alam lain yang akan kita
hadapi nanti begitu besar dan abadi.
Sayang sekali
bila kesempatan emas berupa waktu yang disediakan di alam dunia ini kita
sia-siakan. Lebih baik sedikit susah, sabar dan bersungguh-sungguh di alam
dunia yang hanya sementara, dari pada tersiksa abadi di alam lainnya lagi.
Kita semua akan
segera pindah alam, cepat atau lambat. Pastikan bahwa ketika kita pindah ke
alam lain, kita membawa bekal iman dan amal shalih. Kalau tidak, kita akan
sangat merugi.
Demi masa,
sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali mereka
yang beriman dan
beramal shalih, serta saling menasehati dengan kebenaran dan saling menasehati
dengan kesabaran (QS Al-'Ashr: 1-4)