Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah upaya perbaikan yang dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari solusi atas permasalahan yang sering timbul pada kegiatan sehari-hari di kelas. Kasbolah K, (1998/1999: 13) mengemukakan bahwa : " Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan pembelajaran."
Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu jalan yang terbuka untuk para pendidik yang ingin menambah ilmu pengetahuan, melatih praktek pembelajaran di kelas dengan berbagai model yang akan mengaktifkan guru dan siswa, mencoba melakukan penelitian untuk secara reflektif melakukan kritik terhadap kekurangan dan berusaha memperbaikinya agar pendidikan benar-benar dapat menjadi bidang profesi (Wiriiaatmaja R, 2005:29).
Tim Penulis Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan (2006: 02) mengemukakan bahwa : "Penelitian Tindakan Kelas merupakan studi sistematis terhadap praktek pembelajaran dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tertentu."
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai upaya perbaikan dan atau meningkatkan pembelajaran di kelas, melalui penerapan berbagai ragam teori dan tehnik pembelajaran yang relevan secara kreatif.
Tujuan dan Manfaat PTK
Sesuai dengan pengertian atau definisi PTK seperti tersebut diatas, tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan guru dalam proses pembelajaran. Bila tujuan utama tersebut tercapai maka sesungguhnya telah tercapai tujuan penyerta/pengiring berupa peningkatan pengalaman serta kemampuan guru dalam keterampilan pelaksanaan pembelajaran secara reflektif.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan PTK, antara lain mencakup:
Untuk lebih memahami Penelitian Tindakan Kelas perlu dikemukakan karakteristik dari Penelitian Tindakan Kelas yaitu : 1) PTK dilaksanakan oleh guru sendiri, 2) PTK berangkat dari permasalahan praktik faktual, 3) Adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yang bersangkutan (Kasbolah, 1998/1999 : 22).
Fokus penelitian tindakan terletak kepada bagaimana kemampuan guru dalam melakukan tindakan alternatif dalam memecahkan permasalahan-pennasalahan dalam pembelajaran. Adanya tindakan merupakan ciri utama yang membedakan penelitian tindakan kelas dengan jenis penelitian lain. Tindakan yang dilakukan tentu saja didasarkan atas masalah yang hendak dipecahkan.
Prinsip PTK
Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas perlu diperhatikan prinsip-prinsip pelaksanaannya yaitu :
a. Tidak boleh mengganggu proses pembelajaran dan tugas mengajar.
b. Tidak boleh terlalu menyita waktu.
c. Metodologi yang digunakan harus tepat dan terpercaya.
d. Makalah yang dikaji benar-benar masalah faktual (ada dan dihadapi guru).
e. Memegang etika kerja (minta izin, membuat laporan, dan lain-lain).
f. Bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran.
g. Menjadi media bagi guru untuk berfikir kritis dan sistematis.
h. Membiasakan guru melakukan kegiatan bernilai akademis dan ilmiah.
i. Hendaknya dimulai dari permasalahan pembelajaran yang sederhana, konkrit, jelas dan tajam.
Pola Umum PTK
Ada beberapa bentuk atau pola pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Oja dan Smulyan (1989) membedakan penelitian tindakan kelas dalam empat bentuk yaitu :
a. Guru sebagai peneliti, dalam bentuk ini guru terlibat secara penuh dalam perencanaan, aksi (pelaksanaan) dan refleksi. Dalam bentuk penelitian yang demikian guru mencari problema sendiri untuk dipecahkan melalui PTK, pelibatan pihak lain dalam PTK perannya tidak dominan dan hanya bersifat konsultatif dan mempertajam persoalan dan solusi pemecahannya.
b. Penelitian tindak kolaboratif, dalam bentuk ini PTK melibatkan berbagai pihak baik guru, kepala sekolah, maupun pengawas secara serentak dengan tujuan untuk meningkatkan praktek pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori serta meningkatkan karir guru. Hubungan antara pihak yang terlibat bersifat kemitraan. Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti saat ini merupakan penelitian tindak kolaboratif yang melibatkan peneliti yang juga sebagai guru, teman sejawat sebagai mitra dan dosen pembimbing.
c. Simultan terintegrasi, tujuan utama PTK bentuk ini adalah dua hal sekaligus yaitu memecahkan persoalan praktis dalam pembelajaran di kelas dan menghasilkan pengetahuan yang ilmiah dalam bidang pembelajaran di kelas. Persoalan yang diteliti datang dan diidentifikasi oleh peneliti dari luar, jadi dalam hal ini guru tidak bertindak sebagai inovator.
d. Administrasi sosial eksperimental, penelitian bentuk ini lebih menekankan pada dampak kebijakan dan praktek, guru tidak dilibatkan dalam perencanaan serta refleksi terhadap praktek pembelajaran dalam kelasnya sendiri. Pada penelitian demikian tanggung jawab sepenuhnya terletak pada pihak luar yang bekerja atas dasar hipotesis tertentu, kemudian melaksanakan melakukan berbagai bentuk test dalam sebuah eksperimen.
Langkah –langkah PTK
Langkah-langkah pelaksanaan PTK sangat bervariasi, tetapi secara pokok adalah sama yaitu sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi dan menganalisis maslah.
b. Merumuskan masalah.
c. Merumuskan hipotesis tindakan
d. Membuat rencana tindakan dan pemantauannya.
e. Melaksanakan tindakan dan mengamatinya.
f. Mengolah dan menafsirkan data.
g. Menganalisis data.
h. Validasi dan Kredibilitas PTK
i. Melaporkan hasil penelitian.
Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu jalan yang terbuka untuk para pendidik yang ingin menambah ilmu pengetahuan, melatih praktek pembelajaran di kelas dengan berbagai model yang akan mengaktifkan guru dan siswa, mencoba melakukan penelitian untuk secara reflektif melakukan kritik terhadap kekurangan dan berusaha memperbaikinya agar pendidikan benar-benar dapat menjadi bidang profesi (Wiriiaatmaja R, 2005:29).
Tim Penulis Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan (2006: 02) mengemukakan bahwa : "Penelitian Tindakan Kelas merupakan studi sistematis terhadap praktek pembelajaran dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan melakukan tindakan tertentu."
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai upaya perbaikan dan atau meningkatkan pembelajaran di kelas, melalui penerapan berbagai ragam teori dan tehnik pembelajaran yang relevan secara kreatif.
Tujuan dan Manfaat PTK
Sesuai dengan pengertian atau definisi PTK seperti tersebut diatas, tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan guru dalam proses pembelajaran. Bila tujuan utama tersebut tercapai maka sesungguhnya telah tercapai tujuan penyerta/pengiring berupa peningkatan pengalaman serta kemampuan guru dalam keterampilan pelaksanaan pembelajaran secara reflektif.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan PTK, antara lain mencakup:
- Inovasi pembelajaran, melalui PTK guru dibiasakan untuk selalu mengubah, mengembangkan dan meningkatkan gaya mengajarnya sehingga mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelasnya.
- Pengembangan kurikulum di tingkat kelas dan sekolah, hasil PTK dapat menjadi masukan bagi pengembangan kurikulum di tingkat kelas dan sekolah, guru dapat memahami hakekat kurikulum secara empirik, bukan teoritik semata.
- Peningkatan profesionalisme guru, melalui PTK guru akan lebih profesional dalam menjalankan profesinya sebagai pendidik, dalam melaksanakan pembelajaran guru tidak hanya menjalankan instruksi atau hasil penelitian orang lain meskipun tidak cocok dengan lingkungan kelasnya.
Untuk lebih memahami Penelitian Tindakan Kelas perlu dikemukakan karakteristik dari Penelitian Tindakan Kelas yaitu : 1) PTK dilaksanakan oleh guru sendiri, 2) PTK berangkat dari permasalahan praktik faktual, 3) Adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yang bersangkutan (Kasbolah, 1998/1999 : 22).
Fokus penelitian tindakan terletak kepada bagaimana kemampuan guru dalam melakukan tindakan alternatif dalam memecahkan permasalahan-pennasalahan dalam pembelajaran. Adanya tindakan merupakan ciri utama yang membedakan penelitian tindakan kelas dengan jenis penelitian lain. Tindakan yang dilakukan tentu saja didasarkan atas masalah yang hendak dipecahkan.
Prinsip PTK
Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas perlu diperhatikan prinsip-prinsip pelaksanaannya yaitu :
a. Tidak boleh mengganggu proses pembelajaran dan tugas mengajar.
b. Tidak boleh terlalu menyita waktu.
c. Metodologi yang digunakan harus tepat dan terpercaya.
d. Makalah yang dikaji benar-benar masalah faktual (ada dan dihadapi guru).
e. Memegang etika kerja (minta izin, membuat laporan, dan lain-lain).
f. Bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran.
g. Menjadi media bagi guru untuk berfikir kritis dan sistematis.
h. Membiasakan guru melakukan kegiatan bernilai akademis dan ilmiah.
i. Hendaknya dimulai dari permasalahan pembelajaran yang sederhana, konkrit, jelas dan tajam.
Pola Umum PTK
Ada beberapa bentuk atau pola pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Oja dan Smulyan (1989) membedakan penelitian tindakan kelas dalam empat bentuk yaitu :
a. Guru sebagai peneliti, dalam bentuk ini guru terlibat secara penuh dalam perencanaan, aksi (pelaksanaan) dan refleksi. Dalam bentuk penelitian yang demikian guru mencari problema sendiri untuk dipecahkan melalui PTK, pelibatan pihak lain dalam PTK perannya tidak dominan dan hanya bersifat konsultatif dan mempertajam persoalan dan solusi pemecahannya.
b. Penelitian tindak kolaboratif, dalam bentuk ini PTK melibatkan berbagai pihak baik guru, kepala sekolah, maupun pengawas secara serentak dengan tujuan untuk meningkatkan praktek pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori serta meningkatkan karir guru. Hubungan antara pihak yang terlibat bersifat kemitraan. Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti saat ini merupakan penelitian tindak kolaboratif yang melibatkan peneliti yang juga sebagai guru, teman sejawat sebagai mitra dan dosen pembimbing.
c. Simultan terintegrasi, tujuan utama PTK bentuk ini adalah dua hal sekaligus yaitu memecahkan persoalan praktis dalam pembelajaran di kelas dan menghasilkan pengetahuan yang ilmiah dalam bidang pembelajaran di kelas. Persoalan yang diteliti datang dan diidentifikasi oleh peneliti dari luar, jadi dalam hal ini guru tidak bertindak sebagai inovator.
d. Administrasi sosial eksperimental, penelitian bentuk ini lebih menekankan pada dampak kebijakan dan praktek, guru tidak dilibatkan dalam perencanaan serta refleksi terhadap praktek pembelajaran dalam kelasnya sendiri. Pada penelitian demikian tanggung jawab sepenuhnya terletak pada pihak luar yang bekerja atas dasar hipotesis tertentu, kemudian melaksanakan melakukan berbagai bentuk test dalam sebuah eksperimen.
Langkah –langkah PTK
Langkah-langkah pelaksanaan PTK sangat bervariasi, tetapi secara pokok adalah sama yaitu sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi dan menganalisis maslah.
b. Merumuskan masalah.
c. Merumuskan hipotesis tindakan
d. Membuat rencana tindakan dan pemantauannya.
e. Melaksanakan tindakan dan mengamatinya.
f. Mengolah dan menafsirkan data.
g. Menganalisis data.
h. Validasi dan Kredibilitas PTK
i. Melaporkan hasil penelitian.
Daftar Pustaka: Berbagai Sumber