Pada postingan kali ini dimana beberapa saat lagi akan menjelang Ramadhan, penulis ingin menulis tentang "Rahasia Sehat ala Rasulullah SAW". Shaum ramadhan dan kesehatan sangat berkaitan erat, oleh karenanya bila dikaji lebih mendalam ternyata Nabi Muhammad SAW telah banyak mengajarkan kepada ummatnya bagaimana rahasia sehat yang Islami, sebab memang Rasulullah SAW diutus ke dunia ini tiada lain untuk menjadi tauladan/ contoh. Sebagaimana firman Allah SWT: dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat ke 21 yang artinya ”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS Al-Ahzab; 33 : 21).
Dengan dasar di atas barangkali inilah rahasia mengapa Rasulullah SAW tidak pernah diriwayatkan mengalami gangguan sakit perut atau pencernaan sepanjang hayatnya. Dan berikut inilah beberapa keterangan berdasar dalil yang terkait urusan kebiasaan sehari-hari yang dilakukan Rasulullah SAW, sehingga Beliau selalu tampil bugar dan fres bersama para sahabat-sahabatnya, bercahaya dan penuh wibawa, hanya beberapa kali saja Beliau pernah diriwayatkan sakit:
Berdasar ayat di atas ditegaskan bahwa semua yang dicontohkan Rasulullah selama hidupnya patut dijadikan renungan dan tauladan bagi kehidupan manusia, sebab Nabi Muhammad itu adalah uswatun hasanah (contoh yang baik), dan kita yakini pula bahwa semua gerak langkah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW tiada lain itu karena petunjuk dan bimbingan Allah SWT, bukan karena nafsu pribadi atau kehendak dirinya sendiri. Dan ini berlaku pula dalam urusan keduniaan termasuk hal makanan termasuk dalam urusan memelihara kesehatan cara Nabi yang patut ditiru sebagai kebiasaan sehari-hari kita.
Dengan dasar di atas barangkali inilah rahasia mengapa Rasulullah SAW tidak pernah diriwayatkan mengalami gangguan sakit perut atau pencernaan sepanjang hayatnya. Dan berikut inilah beberapa keterangan berdasar dalil yang terkait urusan kebiasaan sehari-hari yang dilakukan Rasulullah SAW, sehingga Beliau selalu tampil bugar dan fres bersama para sahabat-sahabatnya, bercahaya dan penuh wibawa, hanya beberapa kali saja Beliau pernah diriwayatkan sakit:
- Rasulullah SAW sangat hati-hati terhadap urusan makanan. Tidak ada makanan yang masuk kedalam mulut beliau, kecuali makanan tersebut memenuhi sayarat halal dan thayyib (baik).
- Rasulullah SAW tidak pernah makan sebelum merasa lapar dan kebiasaan Beliau selesai makan sebelum kenyang. Dijelaskan juga dalam suatu keterangan bahwa kapasitas perut (albathnu) dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sepertiga untuk makanan (zat padat), sepertiga untuk minuman (zat cair), dan sepertiga lagi untuk udara.
Disabdakan “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain maka, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan.”(HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)
- Rasulullah SAW terbiasa makan dengan tenang, tidak tergesa-gesa. Apa hikmahnya? Cara makan seperti ini akan menghindarkan dari keselek atau tersedak, tergigit, dan telah terbukti kerja organ pencernaan pun akan lebih ringan. Makanan pun biasa dikunyah dengan lebih lama, sehingga kerja organ pencernaan dapat berjalan dengan normal.
- Rasulullah SAW terbiasa melakukan shalat malam / tahajud di setiap sepertiga malam. Para peneliti telah membuktikan bahwa udara di sepertiga malam terakhir setiap malam itu sangat sarat akan oksigen yang belum terkontaminasi oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal ini jelas sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.
- Rasulullah SAW paling rajin menjaga kebersihat dan kesehatan lingkungan. Rasul selalu senantiasa rapi & bersih, tiap hari kamis atau Jum’at beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. “Mandi pada hari Jumaat adalah wajib bagi setiap orang-orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman” (HR Muslim).
- Rasulullah SAW lebih suka berjalan kaki daripada berkendaraan terutama ketika pergi ke masjid, pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki terbukti keringat akan mengalir, pori- pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Hal inilah yang menjadi tips para Dokter untuk mencegah penyakit jantung.
- Rasulullah SAW sangat menjaga emosi, Beliau bukan tipe pemarah. Bahkan Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat : “Jangan Marah!” diulangi sampai 3 kali. Ini menunujukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa.
Ada terapi yang tepat untuk menahan marah :
- Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring
- Membaca Ta ‘awwudz, karena marah itu dari Syaithon
- Segeralah berwudhu
- Sholat 2 Rokaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati.
- Rasulullah adalah pribadi yang optimis yang tidak kenal putus asa. Sikap optimis ini akan memberikan efek psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT
- Rasululullah SAW tidak iri hati kepada siapa pun. Kestabilan hati serta kesehatan jiwa merupakan mentalitas yang harus dijaga, dengan menjauhi sikap iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat untuk menyetabilkan hati dan menyehatikan jiwa seseorang. Bahkan Rasul pernah mengajarkan suatu do'a supaya terjauh dari sifat iri hati “Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari sifat sifat mazmumah dan hiasilah diriku dengan sifat sifat mahmudah”.
- Membiasakan memelihara kesehatan dengan shaum wajib dan shaum sunnah. Dalam Islam ada shaum wajib yaitu shaum di bulan Ramadhan dan ada pula beberapa shaum sunnat yang diajarkan Rasulullah SAW dan sangat dianjurkannya, seperti senin kamis, Ayyamul Bith’, shaum Dawud, Shaum 6 hari di bulan Syawwal, dan sebagainya. Terbukti dengan shaum akan menjadi penghalang terhadap berbagai macam penyakit jasmani maupun ruhani. Pengaruhnya dalam menjaga kesehatan, melebur berbagai macam ampas makanan, menahan diri dari makanan berbahaya sangat luar biasa. Shaum menjadi obat penenang bagi stamina dan organ tubuh sehingga energinya tetap terjaga. Sahum sangat ampuh utnuk detoksifikasi (pembersihan) yang sifatnya total dan meyeluruh.
Sebagai ummatnya sudah sepatutnya kita untuk selalu meneladani / mencontoh perilaku beliau dalam kehidupan sehari- hari, terutama dalam masalah menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Semoga tulisan ini menjadi renungan dalam menjaga kebugaran dan kesehatan ala Rasulullah SAW.