Seperti apakah sifat dan ciri karakteristik guru yang profesional itu? menjadi pertanyaan siapa orang yang ingin menjadi pendidik yang berhasil sukses melaksanakan tugasnya dalam hidup dan pekerjaan. Seorang guru akan disebut profesional manakala dia melaksanakan tugas mulianya tersebut selalu berpegang pada etika kerja, independen (tidak terpengaruhi orang lain), konsisten, produktif, efisien, tepat sasaran dan selalu mengembangkan ilmu dan kemampuannya, serta inovatif.
Ciri dan sifat guru profesional lainnya memiliki prinsip yang didasarkan pada unsur-unsur ilmu atau teori yang sistematis, kewenangan profesional, pengakuan masyarakat, dan kode etik yang regulatif. Pengembangan wawasan pengetahuan guru dilakukan melalui keikutsertaan dalam forum pertemuan profesi, pelatihan atau upaya pengembangan dan belajar secara mandiri.
Sejalan dengan hal di atas bahwa seorang guru semestinya meningkatkan profesionalitasnya melalui berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan dalam mengelola pembelajaran agar peserta didik memiliki keterampilan belajar. Keterampilan tersebut harus mencakup keterampilan dalam memperoleh pengetahuan (learning to know), keterampilan dalam pengembangan jati diri (learning to be), keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do), dan keterampilan untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to live together).
Langkah untuk membangun dan menjadi pribadi guru profesional yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik adalah sebagai berikut :
Adapun karakteristik guru profesional yang telah melakukan hal-hal tersebut di atas akan berusaha mencapai kesempurnaan dalam hidup dan menjadi seorang pekerja profesional dalam pendidikan adalah sebagai berikut :
Ciri dan sifat guru profesional lainnya memiliki prinsip yang didasarkan pada unsur-unsur ilmu atau teori yang sistematis, kewenangan profesional, pengakuan masyarakat, dan kode etik yang regulatif. Pengembangan wawasan pengetahuan guru dilakukan melalui keikutsertaan dalam forum pertemuan profesi, pelatihan atau upaya pengembangan dan belajar secara mandiri.
Sejalan dengan hal di atas bahwa seorang guru semestinya meningkatkan profesionalitasnya melalui berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan dalam mengelola pembelajaran agar peserta didik memiliki keterampilan belajar. Keterampilan tersebut harus mencakup keterampilan dalam memperoleh pengetahuan (learning to know), keterampilan dalam pengembangan jati diri (learning to be), keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do), dan keterampilan untuk dapat hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to live together).
Langkah untuk membangun dan menjadi pribadi guru profesional yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik adalah sebagai berikut :
- Menciptakan perubahan positif pada setiap orang
- Membantu orang untuk mengubah tingkah lakunya
- Komunikasi positif
- Memfasilitasi pembelajaran
- Mengubah kehidupan seseorang
- Membantu orang untuk keluar dari mengalaman masa lalu yang buruk
- Mendorong orang untuk mengoptimalkan potensinya
- Membatu orang untuk mengatur tingkah lakunya.
Adapun karakteristik guru profesional yang telah melakukan hal-hal tersebut di atas akan berusaha mencapai kesempurnaan dalam hidup dan menjadi seorang pekerja profesional dalam pendidikan adalah sebagai berikut :
- Mengetahui keinginannya. Mengetahui tujuan dan arah dari komunikasi dan tindakan secara spesifik akan membuat seorang guru memiliki gambaran internal secara jelas dalam pikiran, suara, atau perasaan yang datang bersamaan untuk menciptakan internal representasi di masa depan.
- Mengetahui bahwa keinginannya telah terwujud. Perjelas tujuan yang akan dicapai. Berilah perhatian kepada respons yang didadpat dengan maksud untuk menyediakan umpan balik untuk tujuan yang akan dicapai.
- Fleksibel dalam perubahan. Bertingkah laku dengan fleksibel baik dalam berbahasa dan mengelola perasaan. Hal tersebut akan mengubah tingkah laku sehingga dapat mempengaruhi dan menghipnotis orang lain.
- Mengambil tindakan (take action). Di luar sana ada dunia yang sesungguhnya. Apa yang terlintas dalam pikiran dan permainan sinema di pikiran, hanyalah sebuah "peta" yang bukan sesungguhnya.