4 Tipe Manusia Menurut Syekh Abdul Qodir Al-Jilani

Artikel kali ini inspirasi ilmu pengetahuan tentang 4 Tipe Manusia Menurut Syekh Abdul Qodir Al-Jilani dalam buku Nasoihul Ibad halaman 15.

Manusia itu mempunyai warna yang beragam. Satu dengan yang lain mempunyai tipenya sendiri-sendiri. Ada empat tipe manusia yang ditegaskan oleh *Syekh Abdul Qodir Al-Jilany.* Keempatnya adalah sebagaimana berikut ini.

1. رَجُلٌ لالِساَن لَهُ ولاقَلْب

> 1.Pertama, orang yang tidak berlisan dan tidak berhati. Mereka adalah orang durhaka/ orang yang bermaksiat, selalu terbujuk pada rayuan syetan.

فاَحْذَرْ أن تَكُوْنَ مِنهم ولاَتقُمْ فِيْهِم فإنَّهُم اهلُ العَذَابِ

Maka berhati-hatilah, jangan sampai engkau seperti mereka, sesungguhnya mereka orang-orang yang disiksa

2. رجلٌ له لِساَنٌ بِلاَ قَلْبٍ

> 2.Kedua, orang yang berlisan tapi tidak berhati, sehingga dia berbicara dengan hikmah (ilmu dan mutiara) tapi tidak mengamalkannya.

فاَبْعُدْمِنهُ بِأنْ لاَيحْفَظَكَ بِلَذِيْذِ لِسَانِهِ

Maka, jauhilah mreka, supaya engkau tidak tertipu oleh keindahan perkataan mereka yang bisa mmmbuatmu terbakar oleh kemaksiatan dan kebusukan hati mereka.

3. رجلٌ له قَلْبٌ بِلاَلِساَنٍ

> 3.Ketiga, orang yang memiliki hati tapi tidak mmiliki lisan. Yaitu orang mukmin yang pndangannya ditutupi oleh  اللهُdari kejelekan makhluqnya dan اللهُmemperlihatkn aib dirinya, hatinya terang dan pandai bergaul.

فَهذَارجلٌ وَلِيُ اللّٰهِ تعالى .مُخاَلَطَتَهُ وخِدْمَتَهُ فَيُحِبّكَ اللهُ تعالى

Orang ini termasuk Wali Allah. Maka bergaullah engkau dengannya niscaya اللهُ mencintaimu.

4. رجلٌ تَعَلَّمَ وعَلَّمَ وعَمِلَ بِعِلْمِهِ وهو العاَلِمُ بِالله تعالى وآياَتِهِ إسْتَوْدَعَ الله قَلْبَهُ غَرَائِبَ عِلْمِهِ و شَرَحَ صَدْرَهُ لِقَبُوْلِ الْعُلُوْمِ

> 4.keempat, orang yang belajar dan mengajar serta mengamalkan ilmunya, dia mengetahui tanda-tanda kebesaarn Allah dan Allah melapangkan dadanya untuk menerima macam-macam ilmu.

أنْ تُخَالِفَهُ وتُجَانِبَهُ وتَتْرُكَ الرُّجُوْعَ الى نَصِيْحَتِهِمْ

Hendaknya engkau mendekati dia untuk kembali meminta nasehat kepadanya.

Sumber: نَصاَئِحُ العِبَادِ، ص: ١٥`