Minum kopi merupakan kebiasaan kebanyakan orang sehari-hari. Namun bagaimanakah pandangan para Ulama mengenai kopi?
Berikut saya sampaikan apa dan bagaimana kopi menurut beberapa Ulama yang tentunya mereka yang biasa menikmati kopi.
Tapi perlu disampaikan di sini bahwa kopi menurut para ulama bukan pendapat fiqih Islam atau menjadi suatu hukum. Dan berikut penjelasannya :
Syeikh Nawawi al-Bantani, mengatakan tentang meminum kopi :
عليك بشرب القهوة فإنها تمنع النعاس وتورث الذكاء
“Minumlah kopi, olehnya akan tercegah rasa kantuk, dan dapat mencerdaskan pikiran”
Kopi menurut Syeikh Ihsan Jampes :
عليك بأكل البُنِّ فى كلّ ساعة # ففى البنِّ للأكل خمس فوائد نشاط و تهضيم و تخليل بلغَم # تطَيُّب اَنْفاس و عون لقاصد
“Bagimu hendaklah relaksasi kopi secara rutin, karena pada kopi terdapat lima manfaat, yakni ; rajin dalam aktifitas, memperlancar pencernakan, menghilangkan dahak, memperbaiki pernafasan, dan membantu mewujudkan orientasi”.
Pendapat Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami mengenai kopi ;
ثم اعلم ايها القلب المكروب أن هذه القهوه قد جعلها اهل الصفاء مجلبة للأسرار مذهبة للأكدار وقد اختلف في حلها اولا وحاصل ما رجحه ابن حجر في شرح العباب بعد ان ذكر أنها حدثت في اول قرن العاشر . ان للوسائل حكم المقاصد ،فمهما طبخت للخير كانت منه وبالعكس فافهم الأصل
“Lalu ketahuilah duhai hati yang gelisah bahwa kopi ini telah dijadikan oleh Ahli shofwah (orang orang yang bersih hatinya) sebagai pengundang akan datangnya cahaya dan rahasia Tuhan, penghapus kesusahan. Para ulama berbeda pendapat akan kehalalannya, namun alhasil yang diunggulkan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Syarhul Ubab setelah penjelasan bahwa asal usul kopi di awal abad kesepuluh hijriyah memandang dari Qoidah ‘bagi perantara menjadi hukum tujuannya’ maka selama kopi ini dimasak untuk kebaikan maka mendapat kebaikannya begitu juga sebaliknya, maka fahami asalnya.”
القهوة كالحب؛ قليل منه لا يروى، و كثير منه لا يشبع
“Kopi itu bagaikan Cinta Sedikit saja tidak akan menyegarkan, Sedangkan banyaknya tak akan mengenyangkan”.
“Kopi membunuh kantuk, melepaskan pikiran yang berhamburan, mengikhlaskan pahit yang tak ter-ungkapkan”.
Demikianlah ungkapan para ulama mengenai kopi dan menikmatinya.