Di mana sebenarnya Kunci Ketenangan Hati? Kebanyakan orang mencari hidupnya senang padahal yang dicari sesungguhnya itu ketenangan.
Semua akan sadar bahwa setiap yg Tenang pasti Senang, Tapi tidak semua yg Senang itu hidupnya Tenang.
Kalau bahagia ada di harta maka orang bahagia di orang kaya. Kalau bahagia di ilmu maka yg bahagia cuma orang pintar. Ternyata kenyataanya tidak demikian, bahwa ketenangan itu bisa didapatkan oleh siapa saja yang mau merasakannya.
Di dalam Al-Quran didapat pedoman untuk meraih ketenangan dengan mudah. Dijelaskan bahwa Sumber ketenangan bisa datang dengan mudah.
Yg memberi ketenangan itu Alloh. Qs. Alhath : 4.
Alloh memegang jiwa ruh seseorang yg masih hidup. Qs.39:42
Nyimpan harta di tangan, nyimpan iman di hati. Jangan terbalik.
Alloh yg memberi kehidupan. Berapa banyak kita memberikan ibadah kepada Alloh.
Sumber Ketenangan itu bisa juga dari Malam.
Kalau tidak sesuai sunatullo maka tunggu kehancuran. Dalil tidur Qs yunus 67.
Sumber ketenangan selanjutnya Rumah. Jangan jadikan rumah spt kuburan.
Sumber ketenangan itu pasangan.qs 30:21.
Menurut Alquran ada empat sumber ketenangan. Hal ini disarikan dari makna sukun (ketenangan) dan turunannya dalam berbagai ayat Alquran. Berikut ini makna dan sumber ketenangan dalam Alquran:
1. Rumah. Firman Allah SWT surat An Nahl ayat 80:
وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ سَكَنًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ جُلُودِ الْأَنْعَامِ بُيُوتًا تَسْتَخِفُّونَهَا يَوْمَ ظَعْنِكُمْ وَيَوْمَ إِقَامَتِكُمْ ۙ وَمِنْ أَصْوَافِهَا وَأَوْبَارِهَا وَأَشْعَارِهَا أَثَاثًا وَمَتَاعًا إِلَىٰ حِينٍ
“Dan Allah menjadikan rumah-rumah bagimu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagimu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit hewan ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya pada waktu kamu bepergian dan pada waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu unta, dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan kesenangan sampai waktu (tertentu).”
Ketika sebuah rumah tersebut adalah bagian dari keberkahan yang Allah berikan. Maka rumah terbut akan menjadi sebagai sumber ketengan dan kebahagian penghuninya.
2. Malam. Dalam Alquran surat Yunus ayat 67 disebutkan:
هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
“Dialah yang menjadikan malam bagimu agar kamu beristirahat padanya dan menjadikan siang terang-benderang. Sungguh, yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar.”
Allah menciptakan malam sebagai waktu istirahat makhluk-makhluknya. Sehingga mereka dapat merasakan ketenangan di dalamnya. Ketika waktu malam tiba, untuk mendapatkan ketenangan seorang Muslim bisa membaca Alquran, berzikir, bershalawat maupun memberikan infak kepada orang yang membutuhkan.
3. Istri. Surat Ar Rum ayat 21:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”
Sebagaimana arti dari ayat di atas, istri dapat menjadi sumber ketenangan dan ketentraman bagi pasangannya. Tentu istri tersebut haruslah istri yang bisa menyenangkan hati suami dengan ketaatan baik kepada suami dan juga kepada Allah SWT.
4. Berdoa. Surat At Taubah ayat 103:
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Ambillah zakat dari harta mereka guna membersihkan dan menyucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Mahamendengar, Mahamengetahui.”
Dengan berdoa kepada Allah maka akan membuat hati lebih tenang dan tentram. Berdoa bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain, termasuk kepada mereka yang menerima sedekah dari kita.
Cara menenangkan hati
1. Zikir
Zikir menjadi salah satu praktik meditasi Islam yang paling umum. Zikir atau mengingat Allah adalah kunci utama untuk menenangkan hati. Dengan mengucapkan kalimat-kalimat tasbih dan memperbanyak Zikir dapat menghilangkan kegelisahan dan membuat hati menjadi tenang.
Hal ini disebutkan dengan tegas melalui firman Allah dalam Qur’an Surah Ar-Rad ayat 28.
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram."
2. Refleksi (Tafakur)
Tafakur adalah proses berpikir dengan sengaja, konstruktif, dan positif. Praktik ini menjadi sangat penting karena budaya modern sering kali membanjiri kita dengan gangguan yang tak henti.
Dampaknya dapat menciptakan stres, kecemasan, dan kurangnya kedamaian batin. Oleh karena itu, penting untuk melepaskan diri dan membebaskan diri dari belenggu dunia ini.
Langkah awal yang bisa diambil adalah dengan duduk diam selama lima menit setelah menunaikan salat fardhu. Tutup mata dan pikirkan betapa Allah selalu memerhatikan setiap manusia.
Meluangkan waktu untuk merenungkan Allah dan akhirat akan membawa kesadaran yang mendalam. Hal ini akan membantu kita untuk lebih bersyukur dan juga meredakan tekanan hidup sehari-hari.
3. Berwudu
Salah satu cara menenangkan hati adalah dengan berwudu. Wudu dapat melunturkan dosa-dosa sehingga membuat hati menjadi lebih tenang. Allah SWT menyukai orang-orang yang menyucikan diri, hal ini sebagaimana firman Allah dalam Qur’an surah Al-Baqarah ayat 222
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
4. Membaca Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an adalah salah satu bentuk menenangkan diri yang paling kuat dan bermanfaat. Jika sedang mengalami hari yang sangat buruk, cobalah untuk membaca Al-Qur'an agar hati merasa tenang.
5. Berprasangka baik
Menanamkan sikap berprasangka baik, terutama kepada Allah SWT adalah kunci untuk menjaga hati tetap damai. Memahami setiap ujian dan cobaan yang diberikan Allah SWT juga dapat membantu menjaga hati tetap tenang.
Sudah sepatutnya untuk tetap berprasangka baik kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, Allah berfirman:
“Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (HR Bukhari dan Muslim.)
6. Memperbanyak rasa syukur
Menghargai nikmat yang telah diberikan Allah SWT adalah salah satu cara untuk mendapat ketenangan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bersyukur pada nikmat yang telah diberikan, dapat membuat hati terasa lebih lapang dan membawa kedamaian jiwa.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Ibrahim ayat 7, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
7. Menyendiri
Menyendiri adalah sesuatu yang dipraktikkan Nabi Muhammad SAW. Dia menghabiskan waktu berhari-hari di Gua Hira untuk mencoba memahami apa yang ia lihat di sekitarnya.
Setelah itu, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya untuk beriktikaf di bulan Ramadan, yaitu sebagai sesuatu yang harus dilakukan pria dan wanita karena memiliki imbalan sangat besar.
Para istri Nabi Muhammad SAW hidup secara terpisah yang menunjukkan kepada kita pentingnya waktu sendirian