Sobat, demi apa mengikuti tren cek khodam, sekadar iseng atau memang butuh? Waspadalah jatuh ke dalam perbuatan syirik yang bisa mengaburkan akidah dan menyesatkan keimanan. Bentengi diri dengan Islam agar tidak terjebak dalam praktik jahiliah modern ini. Okay? #DuniaRemaja
--
Tren Live Cek Khodam, Iseng atau Butuh?
https://muslimahnews.net/2024/06/28/30569/
--
Penulis: Shezan Adzkayra Gerung
Muslimah News, DUNIA REMAJA — Sobat, belakangan ini konten cek khodam kian viral aja di TikTok dan media sosial lainnya. Tidak pelak, tren terbaru ini menarik perhatian warganet. Dengan cara yang sangat mudah, pengguna TikTok dapat memeriksa khodam mereka secara online hanya dengan bergabung dalam siaran langsung salah satu akun cek khodam.
Demi mengetahui sang khodam, enggak sedikit, lo, warganet yang rela bergadang, Sobat sekalian. Wah, pada zaman modern seperti hari ini masih ada juga ya, yang berminat terhadap sesuatu yang sarat dengan khurafat. Bahkan, konten seperti ini ramai diserbu warganet. Kok bisa tren seperti ini ramai? Sebagai seorang muslim, bagaimana seharusnya kita menyikapi hal ini?
--
Fenomena Apa?
--
Khodam merupakan istilah yang berasal dari bahasa Arab yang berarti “penjaga” atau “pembantu”. Dalam tradisi Jawa, khodam diartikan sebagai sosok yang menemani atau mengawal seseorang dalam kesehariannya. Katanya, sih, khodam berpengaruh signifikan pada seseorang, mulai dari sifat, perilaku, dan kesehariannya, hingga pengambilan keputusan dan aura yang dimiliki seseorang. Benarkah?
Hem, sebenarnya enggak sulit, kok, memahami tren ini sebagai sebuah tren yang bisa menyesatkan keimanan seseorang. Lo, kok, bisa? Ya, bisa, dong! Ketika seseorang mulai percaya bahwa ada sosok lain yang memengaruhi tindak-tanduknya, termasuk keputusan-keputusan yang ia ambil, sejatinya ia tengah berkecenderungan untuk meyakini bahwa ada sosok gaib yang juga memudahkan urusan-urusannya.
Mulailah ia menggantungkan harapan dan memercayai adanya pertolongan dari sosok gaib itu. Wah, kalau kecenderungannya sudah seperti ini, sih, bahaya, Sobat! Bisa jatuh ke dalam perbuatan syirik. Pada era modern seperti hari ini, syirik bisa hadir di tengah kita melalui berbagai cara. Salah satunya, ya, melalui media sosial. Anehnya, kok, manusia modern abad ini bisa percaya?
Sobat, dalam siaran langsung dan tren cek khodam di TikTok, khodam kerap dikaitkan dengan sosok-sosok irasional atau hal-hal gaib. Meski enggak sedikit yang menjadikan ini lelucon, tetapi live cek khodam selalu ramai. Ini sih, fenomena jahiliah modern. Buat kamu yang sering mantengin, jawab, deh, iseng atau butuh, nih?
--
Syirik Modern
--
Sobat sekalian, ada dua hal penting untuk memahami penyebab fenomena cek khodam ini marak di masyarakat. Dua masalah tersebut adalah akidah dan tata aturan yang mengatur kehidupan manusia hari ini. Landasan berpikir manusia sangat menentukan perbuatannya dalam menjalani kehidupan.
Untuk permasalahan pertama, yakni terkait akidah, Allah Swt. memerintahkan manusia untuk senantiasa menjaga kemurnian akidah Islam. Konsekuensi atas hal ini, manusia selayaknya menyandarkan segalanya kepada Allah semata, bukan yang lain.
Jika khodam sering diasosiasikan sebagai makhluk gaib berupa jin, manusia harus memahami bahwa para jin adalah makhluk ciptaan Allah juga. Kedudukan kita dan mereka sama, Sobat. Lantas, apa yang membuat kita harus menyandarkan diri kepada sesama makhluk? Allah Swt. berfirman, “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS Al Jin: 6). Atas dasar ini, seharusnya manusia paham bahwa hanya Allah Swt. yang harus ia takuti dan taati.
Menjamurnya konten yang menyuburkan penyakit TBC (Takhayul, Bidah, dan Churafat) di tengah masyarakat hari ini enggak lepas dari sistem yang mengatur kehidupan hari ini, Sob. Sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan telah menciptakan atmosfer kehidupan yang serba bebas.
Apa dampak kehidupan yang serba bebas tersebut? Salah satunya adalah maraknya konten yang mempromosikan berbagai hal yang enggak ada pijakannya sama sekali dalam syariat. Para pembuat konten khodam ini mungkin melihat peluang viewers yang banyak sebagai sumber cuan atau memang ia mendalami ilmu yang tentu saja sarat dengan kesyirikan. Mereka merasa bebas karena merasa enggak melakukan pelanggaran terhadap tata nilai dalam sistem yang ada.
Terlebih lagi, negara, dalam hal ini penguasa enggak peduli dengan fenomena yang tengah terjadi di masyarakat. Sesungguhnya, di tengah impitan ekonomi dan kesulitan hidup yang dirasakan, masyarakat akan mudah tergoda. Akibatnya, mereka menggantungkan asa pada konten-konten yang berbau TBC di atas.
Kalau dalam Islam, sih, salah satu tugas negara, ya, wajib menjaga akidah rakyatnya agar tetap jernih dan utuh. Bukannya mendiamkan kesyirikan semacam ini atau bahkan memberi peluang. Negara sudah seharusnya menindak setiap konten yang berpotensi mengaburkan akidah rakyat dan bertentangan dengan syariat.
Sekali lagi, dua hal ini harus menjadi perhatian kita bersama. Jika negara enggan bertindak, setidaknya kita jangan tergoda untuk ikut dalam perbuatan syirik ini, ya, Sob! Jangan lupa, pahami syariat Islam untuk membentengi diri, lalu sebarkan ke umat Islam lainnya agar enggak ada lagi yang terjebak dalam praktik jahiliah modern.
Buat kamu yang masih iseng ikut live cek khodam, demi apa coba? Sekadar iseng atau memang butuh? Tetap waspada, ya! Jangan sampai ikut tren jahiliah modern yang bikin akidah kamu tercemar. Okay? Wallaahualam. [MNews/YG]